Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

DomaiNesia

Kulihat Manusia Sedang Menunggu Panggilan-Nya

Imajinasi Tanpa Batas

Kulihat Manusia Sedang Menunggu Panggilan-Nya

Sudah siapkah bila tiba saatnya memasuki antrian yang sudah dijanjikan sejak dahulu kala? 

Sadarkah bahwa sesungguhnya antrian sudah didepan mata? 

Sudah cukupkah bekal yang akan dibawa untuk memasuki antrian bersama yang lainnya?

Sesungguhnya tak ada satupun Anak-anak manusia yang tau kapan Ia dipanggil untuk mengisi antrian berikutnya.

Sudah siapkah untuk kembali kepada-Nya?

Bagaimana dengan berat timbangan yang sesungguhnya? Mana yang lebih berat antara dosa dan pahala.

Siap tidak siap, jika sudah waktunya, tak ada yang mampu menolak panggilan-Nya.

Apa yang engkau ketahui tentang "kembali pada Sang Pencipta"

Bagi yang mengetahui, sesungguhnya sangat beruntung bagi Anak-anak manusia yang bisa kembali kepada Sang Pencipta.

Asalnya dari tanah kembali kepada tanah, asalnya dari api kembaki kepada api, asalnya dari air kembali kepada air, asalnya dari angin kembali kepada angin dan yang berasal dari-Nya akan kembali kepada-Nya.

Gemerlap dunia yang menyilaukan mata membuat Anak-anak manusia lupa

Beberapa Anak-anak manusia begitu enggan meninggalkan dunia ini yang sesungguhnya hanyalah tempat persinggahan mereka.

Beberapa anak manusia begitu takut mendengar ucapan, "kembali kepada Sang Pencipta". 

Apa yang engkau ketahui tentang kematian?

Begitu menakutkannya kata " Kematian" di dalam prasangka beberapa Anak-anak manusia hingga membuat mereka lupa, bahwa sesungguhnya dunia ini hanyalah panggung sandiwara.

Anak-anak manusia seringkali merasa belum siap ketika kematian menyapanya, padahal sesungguhnya pertemuan itu pasti akan tiba.

Apa yang engkau ketahui tentang Surga dan Neraka?

Anak-anak manusia yang lupa akan diri dan Tuhannya selalu meminta dalam doa-doa panjangnya agar kelak ia masuk kedalan surga.

Cerita-cerita tentang kenikmatan surga dan pedihnya azab neraka membuat sebagian dari Anak-anak manusia menjadi gila, mereka lupa bahwa sesungguhnya iklas adalah kunci untuk membuka pintu-pintu surga.

Berapa banyak anak manusia yang beribadah semata-mata hanya untuk  mendapatkan surga?

Prasangka dan nafsu duniawi mereka yang begitu menginginkan surga hanya membuat mereka semakin lupa, bahwa sesungguhnya Surga dan Neraka itu ada pemiliknya.

Kematian adalah misteri dan tidak ada satupun anak manusia  yang mampu mengetahui dengan cara apa kematian akan menyapa mereka nanti.

Bertemu dengan kematian dalam kondisi kemuliaan adalah impian semua anak manusia, namun jikalau Tuhan berkehendak lain mereka bisa apa? 

Manusia adalah tempatnya salah dan lupa, menjaga hati adalah salah satu cara agar tetap bisa menjaga lisan dan pikiran agar bisa menjaga ibadahnya kepada Tuhan supaya tidak mengundang riya datang menyapa.

Dunia ini hanya panggung sandiwara, jadi jangan pernah menilai seseorang dari penampilan luarnya karena sesungguhnya Gusti Allah mboten sare.

Sedih dan bahagia sesungguhnya hanyalah pakaian duniawi semata, begitu juga kebaikan dan keburukan yang di dunia ini sesungguhnya hanyalah ujian bagi anak-anak manusia agar mereka selalu Eling lan Waspodo.

Selalu ingat, "siapa dirinya dan siapa Tuhannya" adalah kunci rahasia untuk menyingkap misteri  yang menyelimuti kehidupan Anak-anak manusia.



Lautan Kata 1919

 

 Kembali

Halaman
1

 © 2020-2023 - Rumahfiksi.com. All rights reserved

KONTEN PREMIUM
Anda dapat membaca Konten Premium dengan Metode Pembayaran, silahkan masukan kode pembayaran untuk lanjut membaca
Login

Payment

www.domainesia.com