Cerita Hidup

Cerita Hidup_Gambar dari Pexels
Cerita setiap insan berbeda satu sama lain, tak perlu mencela, tak perlu meremehkan atau mentertawakan, kita tidak tau betapa berat perjalanan hidupnya.
Inginku, jemari dalam genggaman mengusap genangan menganak sungai, lembab telapak tangan terasa dalam genggaman.
Naluri masih peka, ketika ada mata menelusuri setiap langkah, menunggu celah mencari salah, Tuhan penjaga diri sampai ajal menjemput.
Tunduk? Hanya pada Tuhan kepala ini akan tunduk.
Abadi, harapan pasti ketika kaki ini melangkah, terasa ringan bagai kapas tertiup angin.
Kaki ini terus melangkah, meninggalkan pesona duniawi, jangan pernah lepaskan genggaman mengiring setiap langkah.
Ikatan semakin kencang, ketika buhul-buhul berharap memudar, maaf ikatan akan semakin kencang, buhul-buhul memudar kembali pada sang pemilik.
Tatapan sepasang mata tajam dari binatang jalang, menghitung helaian mayang terurai menjaga dari pandangan mata yang tak semestinya memandang.
Alam akan bersahabat ketika hati dipenuhi aura positif, hilangkan prasangka agar raga menyatu dengan alam, menjaga hati bagai menjaga cermin.
Alur cerita kehidupan telah ditulis sang Pencipta, tersusun rapi setiap pelakon, kekuatan doa akan mengubah alur cerita menuju kebaikan.
Bahagia tercipta dari kemurnian hati, separuh rasa bahagia dalam genggaman sepasang mata tajam.
Angin selalu memberi kabar bahagia, tak pernah berpura-pura agar diakui, tak perlu memaksa masuk lingkaran agar terlihat ada, mutiara tetap mutiara meski dilempar dalam kubangan.
Dalam dekapan alam semesta, jiwa melayang menyaksikan kepura-puraan, banyak senyuman namun menusuk, satu persatu topeng terbuka, satu persatu mengakui kekhilafannya.
Inilah panggung sandiwara selalu dicari dan dielu-elukan oleh penikmat dunia.
ADSN1919