Puisi ADSN1919

Melangkah Pasti

Melangkah kaki tak terhenti Menghitung hari tak terbilang  Purnama berganti sudah  Tentukan langkah pasti  Irama dedaunan terdengar syahdu  Belalang melompat dengan riang  Sebongkah hati menanti langkah pasti  Menghitung detik jarum jam  Pelangi berwarna warni  Cerah secerah hari demi hari  Seperti ucapan rasa rindu  Meluah dalam sebongkah hati Langkah tak perlu cepat  Tak perlu berlari  Selangkah demi selangkah  Pelan penuh kepastian  ADSN1919
Melangkah Pasti

Dunia Melenakan

Aku sempat  terlena dalam mimpi panjang, mimpi yang begitu indah sampai enggan untuk bangun, sampai sepasang tangan menarik tubuh  dengan keras, tubuhku  terasa sakit dan sedikit memar, tapi aku terjaga dari mimpi panjang yang melenakan. Sepasang tangan itu menggenggam dengan  erat, agar aku selalu terjaga.  Hembusan angin sepoi-sepoi sering melenakan, seperti pujian-pujian membuat lupa diri dengan tujuan perjalanan ini, hardikan terkadang dibutuhkan sebagai pengingat diri.  Bagai me…
Dunia Melenakan

RUMAH MURAM

RUMAH MURAM  Rumah Muram Aku pernah tinggal di rumah  muram Para penghuni tak bergairah terlihat lesu Para tamu enggan berkunjung ke rumah muram Pintu selalu tertutup rapat seolah enggan dilihat Rumah muram dipojokan dengan cat terkelupas Menyimpan berbagai cerita dan perjalanan hidup para penghuninya Terbelenggu dan terpasung keharusan para sesepuh Berteriak! Berontak! Berlari! Perjalanan terasa panjang, penuh liku Bertatap tak bertatap Mata ta…
RUMAH MURAM

Kepakan Sayap Burung Elang

Seekor burung Merpati bersayap satu, terbang di langit dengan tertatih-tatih, berusaha kembali pada barisannya.   Merpati semakin tertinggal jauh, Ia kehabisan tenaga sampai putus asa, kematian seolah di depan mata.  Angin membawanya tak tentu arah, berusaha melawan arah Ia terhempas, di tengah putus asa, seekor burung  Elang datang membantu, membawa Merpati  menuju barisannya.  Sayang seribu sayang, ketika Merpati itu berada di tengah barisannya, Ia berteriak-teriak seolah Elang memb…
Kepakan Sayap Burung Elang

Senja Dalam Genggaman

Petuah seorang Kakek pada Senja Berkata di siang hari ketika mentari dengan ganas menyinari bumi  Banyak tanaman kering kerontang  Di tempat lain banjir melanda  Senja dalam genggaman Binatang Jalang  Mengintip dalam gelap  Seekor kucing menjadi pelantara  Mengawasi di balik jendela Tatapan Binatang Jalang teduh  Membuat senja nyaman dalam pelukan  Setiap malam seekor kucing menjadi pengawas  Mengawasi gerak gerik Senja  Seorang kakek berbaju malam tersenyum  Binatang Jalang dan Senja d…
Senja Dalam Genggaman