BIAS Ditengah Pandemi

Oleh Rumah Fiksi 1919 November 30, 2020

BIAS Ditengah Pandemi

Rumahfiksi.com. Pada Jumat 27 November 2020 telah dilakukan kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di SD Negeri Karya Mulya 2, ini adalah kegiatan yang sudah dilaksanakan dua kali selama masa pandemi ini.

Ada beberapa hal yang menurut Saya terasa berbeda dengan kegiatan ini selama di musim pandemi ini.

Yang pertama, kami, guru-guru yang berhadapan langsung dengan peserta didik harus di rapid terlebih dahulu. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Alhamdulillah saya dan guru-guru hasilnya negatif semua. Jadi imunisasi bisa dilaksanakan sesuai jadwal. Karena jika ada satu guru yang reaktif dan hasil swab positif maka dapat dipastikan kegiatan imunisasi ditangguhkan.

KS dan Guru kelas 1 di rapid

Yang kedua, kedatangan peserta didik itu dengan sukarela dan atas kesadaran orangtua sendiri. Karena sebelumnya kami mengumumkan kegiatan imunisasi ini dan tidak ada pemaksaan bagi yang tidak mau diimunisasi. Berbeda sebelum pandemi, kami biasanya tidak memberitahukan pada peserta didik khawatir banyak yang tidak hadir ke Sekolah. Kami hanya memberi tahu jangan lupa sarapan, orangtua banyak yang sudah paham dengan kode ini.

Yang ketiga, para tenaga medis dari Puskesmas Majasem berangkat ke sekolah sudah memakai APD lengkap. Terbayang panas dan tidak nyamannya ya.

Yang keempat, tidak ada peserta didik yang menangis hehehe, mungkin karena yang datang itu sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Biasanya satu orang menangis yang lain ikutan dan alhamdulillah tidak ada satupun yang berontak ketika disuntik.

Yang kelima, sampai lupa ya peserta didik wajib memakai masker dan mencuci tangan sebelum masuk ke dalam ruangan.

Mencuci tangan dengan sabun

Imunisasi yang pertama dilaksanakan di Bulan Oktober 2020 sasarannya hanya kelas 1 sedangkan imunisasi yang kedua yang dilaksanakan tanggal 27 November 2020 sasarannya kelas 1, 2 dan 5.

Saya menyadari meski sedang pandemi program pemerintah untuk menyehatkan peserta didik harus terus berjalan.

Saya angkat dua jempol untuk para tenaga medis yang berada di garda terdepan. Mereka bekerja dengan ikhlas meski nyawa taruhannya. Mereka bisa tertawa meski tau pandemi ini entah kapan berakhir.

ADSN1919