Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

DomaiNesia

Jalan Sunyi

Imajinasi Tanpa Batas

Jalan Sunyi

Hapus rasa cemas ketika ketakutan melanda, jangan takut ketika dunia terasa  menjauh, Tuhan tak akan tinggal diam selama ada usaha.

Kata-kata mutiara selalu menenangkan, bagai air menyirami, terasa sejuk memadamkan kobaran api, api yang timbul dari bisikan setan penuh tawa muslihat, memperdaya makhluk pencinta dunia.

Luahkan rasa di dada tanpa terucap, rasa ada di dada, saat  tak perlu untaian kata terdengar  karena hati berbicara, pantulan cermin terlihat, terdengar meski tak berkata. 

Sebuah rasa yang tertahan menahan lontaran kata, merobek rasa yang akan rapuh karena lontaran kata, telan, karena itu  sebuah gambaran yang tidak benar.

Terdiam, menahan campur aduk rasa silih berganti menghampiri, tersenyum karena keyakinan, janji hati tetap utuh tak tergores. 

Saling terucap meski tak terucap, merasakan kehujanan meski tak basah kuyup, merasakan amarah terpendam meski tak bersua itulah sebuah kekuatan terpendam.

Gemuruh rasa meski saling terdiam, rasa khawatir, rasa amarah dan kerinduan menyatu bagai segelas kopi susu yang diaduk dengan takaran yang pas.

Merasakan kegelisahan teramat dalam, jika kegelisahan melanda, hilangkanlah rasa amarah karena secara perlahan akan membakar keberadaan, kekuatan harus tetap terjaga.

Memeluk dan menenangkan meski tetap terdiam, meski berbeda, kebersamaan tetap erat, tutup mata dan tatap mata ini, di situ ada sebuah jawaban dan kepercayaan.

Jangan takut berbalik badan karena sebuah titipan, jangan terkecoh gemerlap dunia yang menyilaukan, hanya sesaat, tetap bersama melangkah di jalan sunyi meski terasa berliku.

Tetap pegang jemari berjalan bersama di jalan sunyi meski terkadang langit terasa gelap, percayalah ada cahaya di ujung jalan sunyi

Ingatlah semua hanya titipan, bersiaplah jika suatu saat titipan diambil pemiliknya, Tuhan akan mengganti titipan kecil yang telah diambil oleh-Nya dengan titipan yang lebih besar

Jangan bimbang dan merasa redup, janji masih terpegang erat. Percayalah cahaya itu masih ada dan selalu ada. 

Tangan ini masih menggenggam erat dan saling menggenggam tak akan terlepas sampai Sang Pemilik mengambil raga ini.

ADSN1919





 

 Kembali

Halaman
1

 © 2020-2023 - Rumahfiksi.com. All rights reserved

Rumah Fiksi 1919
Rumah Fiksi 1919 Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan
www.domainesia.com