Selama Isoman Tetap Berkarya
Corona saat ini masih menguasai dunia, banyak yang terkena dampaknya, terutama menengah ke bawah. Rakyat menjerit tapi tak berdaya begitupun dengan pemerintah, berbagai cara telah ditempuh, tapi Corona semakin mengganas. Entah salah siapa, mau bertanya pada ilalang, di sekitar rumahku sudah tidak ada ilalang. Depan rumah hanya ada kucing, tanya ke mereka, mereka pun ga ngerti hanya ngeong ngeong hahaha.
Akhirnya mau tidak mau kita harus berperang melawan Corona siapa yang kuat itu yang menang. Aku juga ikut berperang melawan Corona, tapi sayang seribu sayang pasukan mereka banyak bersemayam di tubuh, meski awalnya swab antigen terbaca negatif, tapi ketika swab PCR terbaca positif.
Pas tau positif pikiranku masih datar saja hanya terucap,"Akhirnya aku kena juga."
Awalnya aku tidak percaya, tapi sudahlah aku harus lebih kuat melawan mereka. Selama berperang melawan mereka, aku alihkan pikiranku dengan mengerjakan hal-hal yang aku senangi yaitu membuat puisi dan membuat musikalisasi puisi kemudian ditayangkan di dua channel YouTube punya kami. Aktifitas itu membuatku bisa melupakan Corona yang ingin menguasai tubuh ini.
Aku mulai proteksi diri sendiri, belanja dan pesan makanan lewat online semua, sampai istri security di sekolahku ingin memasakkan makanan, tapi inginnya dibayar tunai, duh bukannya aku ga mau, tapi aku ga mau virus ini terbawa dia, memang sih aku tidak memberitahu aku positif Covid-19, selain orang terdekat, disekolah pun hanya satu orang guru senior yang aku kabari, karena tidak enak juga aku tidak berangkat ke sekolah terus.
Komunikasi dengan guru-guru tetap aku usahakan, demi menjaga semangat mereka. Begitupun dengan tiga CPNS yang menjadi binaanku, sebagai tutor aku tetap ngecek dan mengoreksi serta memberi masukan mengenai laporan mereka, terkadang kami melaksanakan zoom meeting, menanyakan kendala mereka. Meski keadaan sakit aku tetap mendampingi ketika mereka seminar dengan pada mentor dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Regional Bandung. Alhamdulillah berjalan lancar seminarnya dari pagi sampai menjelang sore.
Karya-karya yang aku hasilkan selama isoman seperti:
Membuat musikalisasi puisi yang berjudul Sebongkah Nokhtah Untuk Cinta karya Ninik Karalo, seorang cerpenis yang tinggal di Tahuna Sulawesi Utara. Perkenalan yang unik karena beliau tertarik dengan suaraku dan ingin aku membacakan puisinya untuk Channel Youtubenya. Awalnya aku kaget karena beliau begitu percaya aku bisa membacakan puisinya. Menurut beliau, selama ini mencari suara yang cocok untuk puisinya dan ehem...ehem aku terpilih hehehe. Semoga mba Ninik ga kecewa dengan hasilnya. Karya mba Ninik tayang pada tanggal 2 Juli 2021
Ini Musikalisasi puisinya
Menayangkan dan memilah cerpen anak, ketika ujian praktek kelas 6, salah satu tugasnya adalah membuat cerpen kemudian cerpen-cerpen itu kami bukukan dan ada diantaranya yang aku masukan ke blog pribadi aku. Di Blog aku kasih judul Kumpulan Cerita Anak. Bisa diintip di bawah ini, aku tayangkan pada tanggal 4 Juli 2021
Ini Link Cernaknya
Kumpulan Cerita Anak - https://www.rumahfiksi.com/2021/07/kumpulan-cerita-anak.html?m=1
Membuat musikalisasi puisi yang berjudul Kopi, Kata dan kita karya Warkasa1919 yang tayang di YouTube Warkasa1919 juga. Tayang pada tanggal 7 Juli 2021. Ada cerita pilu disini, ketika mas Warkasa memintaku membacakan puisinya, itu sebelum aku sakit, karena membuat Musikalisasi punya mba Ninik terlebih dahulu, waktu itu punya mas Warkasa belum tersentuh, tapi sakitku sedang di puncak-puncaknya, batuk-batuk, diare, sakit kepala dan badan ngilu-ngilu pokoknya tidak nyaman. Makan pun sangat tidak selera.
Saat itu aku selalu teringat puisi mas Warkasa yang belum tersentuh, ada perasaan sedih teramat sangat ketika aku ingat kematian, khawatir tidak ada umur lagi dan aku ga mau punya utang, maka dengan tekad kuat aku membuat Musikalisasi puisi itu. Aku merekam suara ditengah serangan batuk yang mendera, tapi aku sangat bangga dan plong bisa menyelesaikan musikalisasi puisi itu meski mungkin hasilnya kurang maksimal.
Ini Musikalisasi puisinya jangan lupa dinikmati.
Karena aku terbiasa aktif dan jarang di rumah, di rumah seharian tentu sangat jenuh, untuk menghibur diri aku buka-buka galeri foto dan melihat foto ketika siswi kami sedang proses pembuatan video untuk lomba tari, aku punya ide menulis kejadian saat itu dan diberi judul Kisah Dibalik Pentas, mau tau kisah apa? Klik saja ya link di bawah ini. Tayang pada tanggal 12 Juli 2021
Ini Linknya
https://www.rumahfiksi.com/2021/07/kisah-dibalik-pentas.html?m=1
Musikalisasi puisi yang berjudul Perjalanan Sunyi, memang puisinya aku siapkan jauh-jauh hari, hanya proses pembuatan musikalisasi puisinya tanggal 13 Juli 2021, rekamannya malam hari karena aku ingin tanggal 14 Juli 2021 sudah tayang di Channel YouTube ADSN1919, Alhamdulillah sesuai target.
Ini Musikalisasi Puisinya, intip-intip ya hehehe
Ini Linknya
https://www.rumahfiksi.com/2021/07/perjalanan-sunyi.html?m=1
Selama terpapar Corona, waktu tidurku kacau balau, setiap malam sulit tidur selain beribadah aku mengisi waktu malam-malam itu dengan menulis, selalu terpikir siapa tau mungkin ini karya terakhir, karena jujur saja aku sempat down, karena setiap hari baik di Wag, FB ataupun di masjid kabar duka selalu ada, maka lahirlah puisi yang berjudul Perempuan Penenun Kata. Tayang pada tanggal 20 Juli 2021
Ini Linknya intip-intip ya
https://www.rumahfiksi.com/2021/07/perempuan-penenun-kata.html?m=1
Karena tidak bisa tidur dengan benar, aku sering mengadu pada Tuhan, sambil berlinang air mata, memohon ampunan dan meminta dikabulkan doa yang selalu sama. Sambil bersimbah air mata maka terlahir dua puisi yaitu musikalisasi puisi Curahan Untuk Tuhanku dan Air Mata Wanita.
Puisi Curahan Untuk Tuhanku, aku tayangkan pada tanggal 22 Juli 2021.
Ini Musikalisasi Puisi Curahan Untuk Tuhanku
Air Mata Wanita, ditayangkan pada tanggal 25 Juli 2021.
Ini Link puisinya.
https://www.rumahfiksi.com/2021/07/air-mata-wanita.html?m=1
Oh iya ada satu lagi musikalisasi puisi masih angetan judulnya Untukmu Yang Ingin Berbuka Puasa Bersamaku karya Warkasa1919 dan tayang pada tanggal 28 Juli 2021 di channel Youtubenya
Itulah cara aku mengisi waktu ketika Isoman. Alhamdulillah saat ini sudah berlalu, hanya efeknya masih terasa yaitu sulit tidur dan bawaannya sedih terus, selain fisik juga psikis terkena.
Jangan lupa YouTubenya di-like dan di subscribe ya, karena itu menjadi penyemangatku berkarya.
Semoga teman-teman selalu dilindungi Allah SWT dan sehat semua aamiin.
ADSN1919