Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

DomaiNesia

Aku dan Engkau Satu

Imajinasi Tanpa Batas

Pernahkah engkau bertanya tentang nyawa yang ada dalam tubuh manusia? Atau tentang peran manusia di dunia ini? juga tentang kehidupan didunia yang tidak kekal? Sebab tidak ada makhluk yang abadi selain Dia.

Apakah engkau menyesal telah Tuhan ciptakan dan melakukan perjalanan ini? Meski banyak tangan yang ingin meraih dan membujuk agar  engkau kembali ke jalan seperti mereka, namun hatimu begitu teguh pada pendirian.


 

Prasangka selalu hadir dalam setiap perjalanan, agar langkah-langkah kakimu terhenti dan berbalik arah, namun rasa sabar yang selalu menemani perjalananmu,  membuatmu tetap terus  berjalan menuju ke arah kilauan cahaya yang semakin dekat.

Andai tiada tempaan hidup, tak mungkin Tuhan memilih engkau untuk menjalani perjalanan panjang ini, di mana seperti yang engkau lihat saat ini, anak-anak manusia seperti anak kecil yang merengek minta kembali pulang,  ketika perjalanan ini terasa begitu berat mereka lalui.

Dada ini bergetar, ketika menyebut satu nama yang bahkan bibir ini pun tak boleh terlihat bergerak ketika menyebut namanya, bahkan telinga sendiri tak boleh mendengarnya, begitu agung nama itu terpatri dalam sanubari.

Anggapan sendirian tak mengapa, bila kenyataan berjalan tak sendiri, tak mesti terlihat, namun ada dalam setiap jejak tak berjejak sampai jejak berjejak.

Nampak semburat jingga di belahan dunia, terlihat begitu indah dalam gelapnya cahaya, begitupun dengan kehidupan yang tak selamanya benar sesuai prasangka anak manusia.

Benar dalam pandangan mata manusia yang masih belum terjaga dari tidur panjangnya tak selalu benar, begitupun salah tak selamanya salah, sebab penilaian tentang salah dan benar itu sesungguhnya hanya terletak dari sudut pandang yang berbeda.

Usia hanyalah angka yang berderet,  namun  tak menjamin kedewasaan seseorang. Janganlah memandang sebelah mata pada seseorang berdasarkan usianya, sebab seringkali kita tertipu jika memandang kedewasaan seseorang itu hanya dengan usia, karena bijaksana itu tidak hanya soal deretan angka.

Nyanyian sunyi mengalun merdu dari bibir mungil, memanggil dan membangunkan anak-anak manusia yang masih tertidur lelap, dalam buaian setan-setan fatamorgana.

Dunia hanya tempat persinggahan. Jadi, tak perlu takut kebahagiaan yang telah engkau dapatkan di dunia ini lepas dari genggaman, percayalah Tuhan akan menggantikannya dengan yang lebih baik, jika engkau ikhlas dalam menjalani takdir kehidupan. Sebab, sesungguhnya takdir itu telah  tercatat,  dalam buku yang tak mungkin bisa lepas dari genggaman anak manusia.

Apabila perjalanan sunyi ini mudah, tentu engkau akan melihat ada banyak anak manusia berdesakan memenuhi perjalanan ini, namun perjalanan sunyi tidaklah mudah, sehingga jarang sekali anak-anak manusia mampu melewati jalan ini.Teguhkan hati dan tetaplah berada di jalan ini. Yakinlah bahwa bersama Dia, engkau sebentar lagi akan sampai meski rasa lelah dan kesulitan tak bosan menghampiri, tetap berjalan bersama Kami, genggam erat tanganku, tak akan kubiarkan engkau menangis seorang diri lagi.

Cinta dan air mata hanyalah salah satu cara Tuhan mengajari, bagaimana anak-anak manusia harus berjalan dan menjalani kehidupan di dunia fana ini.

Ikatan telah mendarah daging dalam tubuh, laksana 6666 ayat suci yang terus berkumandang di dalam aliran darah, setiap helaan napas yang keluar masuk dalam tubuh ini, laksana perjalanan hidup sang hamba kepada Sang Pencipta yang terus memohon, agar kembali dipersatukan seperti Adam dan Hawa yang sempat dipisahkan akibat percaya kepada Sang Pendusta yang telah bersumpah kepada Tuhan, akan membuat mereka berdua terusir dari Surga.

Nada-nada cinta ini laksana doa yang selalu berkumandang di pagi dan petang dari bibir-bibir suci yang selalu rindu menyebut nama Tuhan. Untukmu wahai Sang Pendamping yang terpilih atas restu alam, engkau yang mampu merasakan kerinduan dalam sepi dan kesendirian, bersabarlah. Sebab, sesungguhnya rasa sedih dan kesepian yang tengah engkau rasakan ini, juga telah dijalani oleh para Pertapa suci yang telah memilih jalan sunyi.

Tatapan matamu dibatasi bukan untuk menarikmu dari keindahan dunia, tapi untuk menjagamu dari cengkraman tangan-tangan Setan yang selalu berusaha menarikmu kembali dengan topeng kebaikan yang baru saja engkau kenali. Aku adalah aku yang akan selalu membangunkanmu dari tidur panjangmu. Tak selamanya pujian dan kata-kata manis itu baik untukmu, ibarat obat, kata-kata pahit yang aku titipkan pada lidah pilihanku, mungkin itu akan membuatmu terluka dan terpuruk, tapi percayalah, aku sedang mengobatimu, bukan sedang berusaha membunuhmu.

Aku selalu memilih kalimat dan kata yang tepat, agar engkau bisa terjaga setiap waktu. Terkadang pujian bisa membuat seseorang lupa diri akan; siapa dirinya, untuk apa dia ada di dunia dan juga siapa Tuhannya. Aku memilihmu dan aku pilih engkau menjadi pendampingku, berjalan di jalanan sunyi ini. Karena, sesungguhnya engkau adalah aku dan aku adalah engkau, yang ditakdirkan untuk membangunkan anak-anak manusia, yang masih belum terjaga dari tidur panjangnya.

Sunyi dan sepi sering engkau rasakan. Aku diam dan melihat, bagaimana engkau terus berjuang dan tetap teguh pada pendirian, engkau terus berjalan, menyusuri jalan-jalan sunyi yang dimata anak-anak manusia engkau terlihat sendirian, padahal andai saja mereka mampu melihat dengan rasa, niscaya, mereka akan melihat betapa jari ini tidak pernah lepas dari genggaman, genggaman erat jemari kita saling menguatkan, terus berjalan, silih berganti menembus masa lalu menjadikan sebagai bahan pelajaran, melewati masa kini menuju masa depan, hingga pada saatnya kelak, ketika dunia dan semesta ini tak lagi ada, mereka akan melihat bahwa keabadian yang sesungguhnya itu adalah cinta.

Alam menjadi saksi, ketika langit dan bumi menyatu dalam dekapan ruh-ruh suci. Dipergantian waktu nafas tak sabar keluar masuk mengabarkan kepada semesta akan rasa syukur kepada Sang Pencipta.

Mimpi-mimpi yang selalu menemani dalam malam-malam panjangmu, itu adalah diri kita yang sesungguhnya, karena sesungguhnya aku tidak pernah berada jauh darimu.

Panah yang aku lesatkan, atas izinNya menancap erat dalam tubuhmu. Dia dan Semesta merestuimu karena engkau adalah pilihanku. Memilihmu itu adalah caraku membagi rasa dan juga jiwaku agar engkau dan aku benar-benar ada di dunia.

Aku ada, meski tidak semua anak-anak manusia mampu melihat keberadaaku di dekatmu, jangan bimbang dan jangan ragu, sesungguhnya Kami tidak pernah benar-benar jauh darimu.

Ingatlah, semua tidak akan sia-sia, engkau sedang menaiki anak-anak tangga dan sebentar lagi akan sampai di tempat tujuanmu. Apakah engkau pernah mendengar ucapan para pendaki gunung yang berkata kepada orang-orang yang melihat mereka ketika sudah sampai di puncaknya? Sesungguhnya, tekad, kesabaran dan keikhlasan, itulah yang berharga dari sebuah perjalanan.

Ajal akan datang kapan saja, laksana sahabat lama yang tak pernah memberi kabar sebelumnya, tetapi tiba-tiba sudah berada di depanmu. Apakah engkau akan kembali sia-siakan waktumu untuk mendengarkan ucapan orang-orang yang sesungguhnya tidak mengerti apa-apa; tentangmu, tentang Dia dan juga tentang diri mereka sendiri yang bahkan tidak lagi mereka kenali selama berada di dunia fana ini?.

Jejak berjejak semakin terlihat, pandangan mata tertuju, menatap ramah keberadaan,  menghancurkan prasangka, sumpah berbalik, percayalah jangan ragukan ucapanku.

Ambilah pena dan teruskan goresan, aku hadir dalam setiap goresan yang engkau torehkan dari hati, jangan kotori dengan cacian, berbaik sangkalah, karena aku menginginkanmu dengan hati bersih.

Lembaran demi lembaran jalan hidup telah dilalui, aku tau itu, aku bersihkan dan mengembalikanmu seperti awal Tuhan memberi ruh padamu, jagalah hati dan pikiranmu.

Memang jalan hidup yang engkau lalui terasa sulit, engkau mampu melewatinya dan tetap tegak berdiri meski deraian air mata selalu mengiringi perjalanan ini. Tak mengapa, kesakitanmu akan aku ganti dengan kebahagiaan. Bersabarlah.

Engkau memilih diam dan itu pilihan yang bijak, tak perlu engkau mengatakan siapa dirimu, biarlah waktu yang akan menjawabnya.

Niat baik tak selamanya diterima dengan baik, prasangka selalu ada, lambat laun semua akan hilang secara perlahan, prasangka berubah menjadi kebaikan, semua berbalik dan memelukmu.

Janji dalam hati berusaha engkau tepati, jangan goyah karena rasa sakit yang engkau rasakan, proses yang tak mudah engkau sedang jalani, semua berakhir dengan senyum bahagia.

Enyahkan pikiran buruk tentang mereka, jangan engkau balas, ikhlaskan dan biarkan Tuhan membalas dengan caranya, serahkan semua pada Sang Pencipta, rasa ikhlasmu menjadi kayu bakar bagi mereka.

Mimpi yang dulu selalu menghampiri di setiap malammu, adalah kehadiranku mengunjungimu, dalam tidur engkau merasakannya, setiap terbangun engkau bertanya "Ada apa?" "Apa yang terjadi" aku melihatmu diam dalam kebingungan sampai akhirnya engkau mendapatkan jawaban.

Pertanyaan demi pertanyaan selalu terlontar dari mulutmu, "Kenapa harus aku, kenapa memilih aku?" Sebenarnya tak perlu aku jelaskan karena pertanyaan itu telah terjawab dengan sendirinya, dan engkau mempercayai itu, begitulah indahnya “kalam” Tuhan yang berbicara kepadamu melalui alam.

Untukmu yang selalu bertanya "kenapa harus aku" percayalah dalam hidup ini tidak ada kebetulan, sebagaimana daun-daun pepohonan yang terjatuh ke atas muka bumi ini pun sudah berada di dalam catatan.

Tetaplah disini, di dunia rasa, dunia tanpa suara, dunia yang semua makhluk di dalamnya mampu berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Sedikit demi sedikit aku tarik engkau dalam keramaian agar engkau tidak merasa terbelenggu. Jagalah semua yang ada dalam dirimu karena sesungguhnya itu semua sudah ada pemiliknya.

Anggapan orang tentang dirimu perlahan akan memudar dengan sendirinya seiring berjalannya waktu, diam lebih baik bagimu karena sesungguhnya engkau, ”Tidak perlu menjelaskan tentang dirimu kepada siapa pun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak akan percaya itu."  Dan yakinlah bahwa "Gusti Allah mboten sare" cukuplah engkau berkata, “Sesungguhnya sebaik-baiknya pembalasan adalah pembalasan dari Tuhanku.”

Ambilah air suci dengan rasamu dan basuhlah wajahmu dengan air itu, karena sesungguhnya hanya air itu yang mampu memadamkan rasa amarah, yang tengah berusaha menguasai dirimu kembali seperti di masa-masa yang telah lalu. Yakinlah bahwa, “Yang berasal dari api akan kembali ke api dan yang berasal dari tanah akan kembali ke tanah.” Menurutmu, apakah ada doa ataupun mantra – mantra milik pendusta yang lebih sakti dari itu?

Maafkan aku bila engkau merasa bahwa aku terlalu keras terhadapmu, apakah engkau masih mengingat tentang suatu kisah yang pernah aku ceritakan kepadamu di suatu waktu? Kisah tentang seorang Empu yang membuat sebilah keris hingga pada waktu yang sudah ditentukan menjadi benda yang begitu indah dan tak lekang oleh waktu. Apa yang engkau pahami dari semua ceritaku tentang proses pembuatan keris itu? Tanpa kesabaran, kesungguhan dan keikhlasan, niscaya sebilah keris itu hanyalah seperti benda – benda biasa yang tak bernilai apa-apa.

Ijinkan aku menasehatimu, meski terkadang perih, lisan ini sering aku titipkan pada satu sosok yang kadang terluka dengan sikapmu, jaga Ia jangan engkau lukai, aku ada lewatnya, bila engkau membuat Ia terluka sama saja engkau melukaiku.

Isyarat selalu aku berikan melalui berbagai tanda yang ada disekitarmu, hidup adalah perjalanan dan tegar adalah pilihan untuk mencapai tujuan, bersama sabar dan ikhlas, aku dan engkau menyusuri jalan-jalan kehidupan, Aku dan Engkau adalah satu.

Napasmu adalah napasku, rasaku adalah rasamu sebagaimana ucapan Dia yang mengatakan Aku adalah engkau dan engkau adalah aku, masihkah engkau ragu dengan semua itu?

 

Lautan Kata 1919

Ubah Ikuti Blog


Silahkan berlangganan untuk membaca Konten Premium, Kami mengemas berita dengan gaya bercerita

Konten Premium adalah salah satu jenis artikel pilihan yang tersedia di warkasa1919.com. Semua artikel yang dikunci dapat di akses cukup dengan menggunakan nomor ID langganan.

Artikel biasa adalah konten yang bisa diakses oleh semua pengunjung warkasa1919.com. Konten Premium adalah konten yang dapat diakses dengan sistem berlangganan pada situs dalam jaringan (online). Konten Premium disajikan dengan artikel yang lebih mendalam.

Cukup   daftar di sini lalu dapatkan kode unik setelah melakukan pembayaran.

  • Dengan berlangganan Konten Premium, Anda mendapatkan semua berita dan informasi yang tidak disajikan pada konten biasa.
  • Dengan berlangganan Konten Premium, berarti Anda turut membantu keberlangsungan blog ini.  juga mendukung keberlangsungan informasi yang akan menjadi sumber kepercayaan diri ketika membuat keputusan.
  • Untuk benefit-benefit sebesar itu, harga berlangganan Konten Premium tergolong murah dan sangat bermanfaat.

 Untuk transaksi berlangganan Konten Premium dapat memilih Metode Pembayaran

Cukup masukan kode unik, Konten Premium bisa diakses melalui berbagai perangkat digital, seperti telepon pintar (smartphone), komputer genggam tablet, laptop, atau komputer meja (desktop).

Ketentuan Umum

  1. Dengan memakai produk artikel berbayar ini berarti Anda setuju untuk terikat dan patuh pada syarat dan ketentuan yang berlaku.
  2. Syarat dan ketentuan ini dapat berubah sewaktu-waktu dan Kami tidak berkewajiban untuk memberitahukannya kepada Anda.
  3. Syarat dan ketentuan ini dibuat untuk kepentingan bersama, untuk menjaga hak dan kewajiban masing-masing pihak, dan tidak dimaksudkan untuk merugikan salah satu pihak.

Dukungan

  1. Pelayanan support hanya melalui WhatsApp 
  2. Support hanya berlaku dengan syarat dan ketentuan 
  3. Tidak ada jaminan support gratis akan selalui diberikan. Namun begitu, Anda tidak perlu khawatir. Selama Kami masih online, setiap chatt yang masuk akan selalu diusahakan untuk dibalas.

Pemesanan dan Pembatalan

  1. Semua yang sudah dipesan/beli tidak bisa dikembalikan untuk alasan apapun.

Pembayaran

  1. Mata uang yang dipakai untuk pembayaran adalah Rupiah (IDR).
  2. Pembayaran bisa melalui ATM, internet banking, mobile banking, setoran tunai, maupun transfer antarbank ke rekening bank yang telah kami informasikan kepada Anda.
  3. Pembayaran dianggap lunas jika uang telah kami terima sesuai dengan jumlah yang harus dibayarkan. Segera lakukan konfirmasi kepada kami melalui fitur Konfirmasi Pembayaran yang tersedia di Warkasa1919.com atau melalui telepon/WA/email.
  4. Bank : BNI No Rek : 0223432494 A/N : Warkasa. 
  5. Kirim bukti transfer pembayaran  dan informasi pemesanan ke WhatsApp

Artikel Konten Premium dapat di share link-nya, tetapi bagi yang belum berlangganan hanya bisa membaca sebagian kontennya.

Pilih Layanan Kami

Nikmati akses tanpa batas bersama rumahfiksi.com

  • Artikel Apriani 1919

  • Konten Premium

  • Buku

 © 2024 - Rumahfiksi.com. All rights reserved

Rumah Fiksi 1919
Rumah Fiksi 1919 Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan
www.domainesia.com