Nasi Goreng Kencur Desse
Nasi Goreng Kencur Desse
Bunyi alarm terdengar nyaring, masih menahan kantuk Desse bangun dari pembaringan, entah kenapa badannya terasa pegal sekali. Mungkin karena kemarin pagi Ia mencuci mobil sendirian dan mencuci baju. Sudah berbulan-bulan Desse mencuci baju secara manual, karena mesin cucinya rusak dan Ia enggan memanggil teknisi.
"Biarlah hitung-hitung olahraga" pikirnya.
Dari semalam Desse merasa perutnya keroncongan entah berapa lagu keroncong dalam perutnya, semalaman Ia menahan lapar karena merasa takut ke dapur tengah malam, dan suasana malam itu terasa sunyi, tak terdengar bunyi binatang malam bahkan suara kucingpun tak ada sama sekali.
Sambil menahan lapar Desse tertidur lelap, dalam mimpi Ia makan beserta keluarga besar makan bersama, ada Pizza, ayam goreng, sayur sop, dan makanan lainnya, Desse melihat keluarganya makan dengan lahap, anehnya ketika Ia mau makan sering diganggu oleh saudaranya, setiap mau nyuap tidak jadi terus padahal Ia sangat lapar.
Desse dikejutkan kembali dengan bunyi alarm, Desse buru-buru sholat subuh dan lanjut ke dapur, Ia melihat di atas meja ada mangkuk berisi nasi sisa tadi sore dan di kulkas ada telur, kencur, cabe rawit dan bawang merah.
Dulu sewaktu masih gadis, si bibi di rumah selalu membuatkan Desse nasi goreng kencur beserta telur ceplok. Desse memejamkan mata, mengingat-ingat rasa nasi goreng kencur itu, dan mengira-ngira bumbunya. Desse merasakan lidahnya seperti merasakan rasa nasi goreng kencur buatan si bibi. Nasi goreng itu terasa hangat, ada rasa kencur dan sedikit pedas, aromanya tercium hidung Desse.
Setelah merasakan rasa nasi goreng itu. Desse menyiapkan cobek beserta ulekannya dan mulai mengulek kencur, cabe rawit, bawang merah dan putih sampai halus. Setelah halus bumbu tadi di goreng sampai harum dan nasi putih dimasukkan ke wajan. Desse melihat juga ada ikan tongkol sisa kemarin, Ia suir-suir dan dimasukkan ke wajan tadi yang ada nasi gorengnya. Sambil bersenandung Ia memasak nasi goreng kencur campur ikan tongkol.
Kemudian Ia merebus air, setelah mendidih Ia masukan jahe, serai dan gula merah. Aroma jahe dan serai memenuhi dapur minimalisnya.
Setelah nasi goreng kencur matang, kemudian Ia masukan ke piring dan Ia lanjut menggoreng telur ceplok. Wuihh matang semua, saatnya Ia sarapan. Dengan lahap Desse memakan nasi goreng kencur buatannya sendiri dan rasanya lumayan enak, dengan minuman air jahe yang panas. Nikmatnya.
Desse berlama-lama di dapur, Ia melihat ke kaca jendela, di luar masih gelap dan sepi padahal menjelang pagi, dan tadi juga ketika alarm berbunyi tanpa melihat jam yang ada di handphone Ia langsung solat subuh terlebih dahulu.
Desse merasa aneh, diluar masih gelap dan sepi, biasanya kalau subuh terdengar suara adzan dan orang yang sedang mengaji, ini tidak ada sama sekali.
Desse kembali menyibukkan diri dengan mencuci piring bekas tempat Ia makan tadi dan mengepel lantai dapur. Kemudian Ia kembali ke kamar dan melihat handphone di atas kasur, Ia kaget ketika melihat jam yang ada di handphone, menunjukkan pukul 02.15 WIB.
Lho, kenapa tadi alarm berbunyi dan Ia setel alarm itu pukul 04.30 WIB, kenapa tadi berbunyi alarmnya? Bodohnya Ia tak mengecek handphonenya, jadi tadi Ia mulai masak jam berapa dan sholat jam berapa?
Waduh karena saking laparnya Ia tidak mengecek jam di handphonenya tidak seperti biasanya. Biasanya Ia tidak berani tengah malam ke dapur sendirian. Tadi Ia berlama-lama di dapur karena dipikirnya sudah subuh bahkan Ia tadi membuang sampah di luar. Pantas suasana di luar rumah terasa sepi.
Sambil duduk di atas kasur, Desse bertanya-tanya, siapa yang membunyikan alarm tengah malam? Dan siapa yang menemaninya?