Merayu Tuhanku
Merayu Tuhanku
Aku ingin seperti Siti Hajar yang merayu Tuhan dengan cara berlari dari bukit Shafa ke bukit Marwah, dan Tuhan mengabulkan rayuan Siti Hajar dengan mengalirnya air Zam-zam dari bumi tempat Ismail menggerak-gerakkan kakinya Aku menyadari dengan sesadar-sadarnya, apalah diri ini hanya seorang perempuan pendosa yang berusaha merayu Tuhan dengan cara berbeda. Rayuanku tetap sama dan selalu sama. Bisikanku semoga didengar oleh-Nya, meski mulut ini tidak sesuci perempuan terhormat lainnya, tak perlu menunjuk-nunjuk harus berkata yang didengarnya. Diamku adalah bisikanku pada Tuhan, menerima takdir. Pahit terasa pahit, andai bisa memilih, namun ini adalah garis kisah hidupku.
Rayuan pada Tuhanku, bukan hanya untuk diri seorang, bukankah ada pujangga yang mengatakan orang yang cintanya tulus akan mendoakanmu dalam diam. Tak perlu diumbar, biarlah menjadi rahasia Tuhan dan aku. Aku akan terus merayu seperti Siti Hajar yang terus bergerak demi membuktikan pada Tuhan bahwa Ia akan terus berusaha sampai rayuannya dikabulkan Tuhan. Tak merasa diri ini sesuci perempuan yang selalu merasa lebih baik, aku terus berusaha bangkit dan akan terus bergerak agar Tuhan tau, aku tidak selemah dan sehina yang mereka pikir. Pandangan manusia tidak selamanya benar, jangan takut dengan penilaian manusia, percayalah Tuhan tidak pernah salah menilai umat-Nya. Konten Premium adalah salah satu jenis artikel pilihan yang tersedia di rumahfiksi.com. Semua artikel yang dikunci dapat di akses cukum dengan menggunakan nomor ID langganan. Artikel biasa adalah konten yang bisa diakses oleh semua pengunjung rumahfiksi.com. Konten Premium
adalah konten yang dapat diakses dengan sistem berlangganan pada situs dalam jaringan
(online). Konten Premium disajikan dengan artikel yang lebih mendalam. Cukup daftar di sini lalu
dapatkan kode unik setelah melakukan pembayaran.
PAYMENT