Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

DomaiNesia

Keabadian

Avatar

KONTEN PREMIUM

Rumahfiksi.com

Anda sedang membaca Konten Premium

LIHAT KAMI

 



 

Keabadian

Cerita yang ditulis di atas batu tidak akan hilang, meski hujan badai menerpa. Tulisan itu akan selalu ada, karena ditulis dengan pena dari tinta keabadian. Tak perlu bersusah payah tuk menghancurkannya, meski dihancurkan tulisan itu akan selalu ada di mata orang - orang yang melihat dunia ini dengan cinta.

Ikatan bersimpul mati akan dibawa sampai bumi memeluk erat tubuh ini. Tubuh ini bisa hancur, tapi tidak dengan ikatan ini. Apakah engkau tau? Tentang Syahadat cinta yang telah turun ke Dunia, menyelimuti tubuh ini, hingga abadi selamanya dalam dekapan cinta.

Nyiur melambai tertiup angin, hingga terdengar nada-nada kerinduan. nada - nada yang bercerita kepada seisi alam, tentang kerinduan yang terbentang pulau dan lautan. Tentang rindu yang tak terucap, dan juga tentang rindu yang ditelan diam. Juga tentang rindu yang selalu berbisik di dalam hati, bahwa "Rindu ini selalu ada dan takkan pernah sirna."

Tangga-tangga kehidupan telah dilalui bersama, ada suka bercampur duka, mengiringi perjalanan. Perjalanan anak manusia yang terus berjalan, demi untuk menggapai mimpi. Ada janji yang pernah terucap dan itu harus di tepati.

Ikrar suci telah terdengar oleh seluruh alam, ikatan tak akan terlepas walau Bumi tak lagi berputar.

Tatapan mata tajam itu selalu ada, tak akan pernah hilang meski mata menutup selamanya. Merasa raga terpisah, Ia sadar bahwa tatapan itu selalu ada tuk mengawasi setiap gerak geriknya, tak akan pernah berkata "tidak", tapi "Iya" begitupun sebaliknya. Kepercayaan begitu berharga, jangan sampai ternoda oleh hal bodoh yang dulu pernah ada.

Untaian kata demi kata selalu terangkai, indah dan terpatri di dalam setiap goresan pena. Sang Waktu mengabadikan beraneka ragam tulisan hingga menjadi sejarah. Sejarah yang akan terus di baca anak - anak Manusia. Sejarah yang bercerita tentang "Kita yang ada dan selalu bersama". Tentang "Kita" yang menjadi bukti sejarah tentang arti sebuah penantian dan juga tentang perjalanan yang berliku tajam namun berakhir indah pada waktunya.

 

*

Malam hari Purnama terlihat indah, menerangi setiap langkah. Langkah yang terasa semakin ringan dalam menggapai kebersamaan. Keberadaan semakin terlihat jelas. Tatkala Kereta kencana menjemput seorang Bidadari yang begitu setia menanti hari bahagia. Tahukah engkau? Bahwa Ia berhak bahagia, setelah sekian lamanya tersesat dalam kebahagiaan semu di mata anak - anak Manusia.

Aku dan Engkau menanti hari itu tiba, alam pun ikut bersuka cita, angin bersenandung kidung cinta. Burung-burung menari indah di Langit yang cerah, mentari bersinar dengan hangat menyapa Bumi, alam menjadi saksi tentang sebuah perjalanan sunyi atas nama cinta karena Tuhannya.

Siapa yang tidak akan bersuka cita, ketika perjalanan panjang berakhir bahagia? Lihatlah bunga-bunga yang bermekaran, memamerkan keindahan warna - warninya. Tangisan berganti gelak tawa, cukuplah kepedihan dan air mata duka yang pernah menemani perjalanan ini menjadi saksi, bahwa duka itu hanyalah masa lalu yang pernah ada sebelum raga menyatu laksana terpisahnya Adam dan Hawa sebelum menjadi Ayah dan Ibu bagi anak - anak Manusia yang ada di dunia.

Indah terasa begitu sempurna ketika dua insan yang pernah terpisahkan itu menyatu di dalam keabadian.

Harapan ini bukanlah sekedar harapan, sebab harapan ini sesungguhnya adalah doa, doa yang laksana pedang cahaya. Pedang cahaya yang mampu menerangi langit yang gelap di atas sana.

Air adalah sumber kehidupan, begitupun cinta yang sesungguhnya adalah "nyawa" yang menghidupkan anak - anak Manusia di dunia. Engkau ada karena aku yang meminta. Begitupun aku yang akan selalu ada untukmu, selamanya.

Dekaplah aku selamanya, cinta. Sebagaimana aku yang selalu mendekapmu dalam ketiadaanku dimata orang - orang yang berada di sisimu. Apakah engkau tau? Dalam diam aku mencintaimu, dalam hening kuselalu mengingatmu dan dalam kesendirianmu, sesungguhnya aku tidak pernah jauh darimu.

Alam ini tercipa karena cinta. Begitupun engkau dan aku yang Tuhan ciptakan atas nama cinta. Cinta yang menghidupkan alam semesta, cinta yang meniupkan ruh kehidupan sebelum mata terbuka melihat dunia dan cinta yang akan selalu ada walau dunia dan seisinya ini kelak tak lagi ada.

    TEMPLATE ANIMASI
    Ingin memiliki template seperti ini? Silahkan Hubungi

    PAYMENT

KEBIJAKAN

www.domainesia.com