Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

DomaiNesia

Bawa Aku Bersamamu

Imajinasi Tanpa Batas

 

Berikhtiar tak lepas dilakukan, menuju kisah yang membahagiakan, tentang perjalanan anak manusia menjalani dengan penuh keikhlasan, garis kehidupan sedang dijalani.

Awal goresan pena bernyawa  tentang kehidupan, cerita bak novel yang ditulis para pujangga kisah yang penuh haru dan penuh liku, pasrahkan pada Illahi pemilik hati manusia, pemilik detak jantung dan napas dalam raga ini.

Walau seribu buhul ditiup setiap malam, bila sang Kuasa berkata tidak! Tidak akan terjadi, kekuatan dan keikhlasan menjadi benteng kuat. Ikhlas itu bukan dari mulut, tetapi dalam hati dan dalam diam.

Aku selalu ada dalam hitam putih perjalanan terjal ini, kaki ini kadang terasa perih terkena duri yang sengaja dibuang di tengah jalan, tubuh ini terasa limbung ketika perjalanan terasa panjang, tapi tekad dan keyakinan membara, perjalanan ini ada ujungnya, cahaya mulai terlihat. Yakinlah.

Amanat akan selalu aku pegang, meski nyawa diujung kehidupan. Percayalah purnama masih sempurna bulatnya. Mata-mata Serigala mulai redup dengan kebosanan yang mereka rasa, buhul-buhul mengering asapnya, kembali pada diri mereka.

Kehidupan terus berjalan karena satu permintaan dan keyakinan yang tidak akan tembus meski anak panah dilesatkan, doa sebagai perisai diri, kekuatan manusia terbatas janganlah melawan kekuatan-Nya.

Umur memang tiada yang tau, entah lima menit, satu jam, satu hari, satu Minggu atau satu tahun bahkan lebih nyawa hilang dari raga ini, apa bekal kita bila kita sibuk memata-matai kehidupan orang lain.

Kuasa Illahi sangat terasa mengiringi perjalanan ini, terasa kuat berkat bantuan-Nya, tanpa kekuatan-Nya mustahil bisa melakoni perjalanan yang tak mudah ini.  Terlalu sering dipandang sebelah mata, terlalu sering dicemooh, pegangan tangan semakin erat dan menyatu.

Elang terbang sangat tinggi di angkasa kepakan sayapnya sangat kuat, ya, perjalanan ini seperti kepakan sayap elang, kuat menghalau hembusan angin yang kencang dan jangan sampai  lengah.

Kemudahan demi kemudahan dirasakan, suka suka dinikmati bersama, tak selamanya kehidupan ini indah bagai jalan tol, lika liku pasti ada, tak akan terasa bila dilalui bersama.

Udara seringkali berubah, begitupun musim berganti, beberapa purnama terlewat sudah, semoga ada purnama dilewati kembali. Purnama dalam pangkuan menunggu sang pemilik.

Abadi dalam kedamaian  balutan yang tercipta hingga titik akhir kehidupan.

 

ADSN1919

 

 Kembali

Halaman
1

 ©2023 - Rumahfiksi.com. All rights reserved

www.domainesia.com