Dunia Ini Hanya Sementara
Dunia Ini Hanya Sementara
Dunia ini hanya sementara sayang, apa yang mesti kita khawatirkan, semua hanya titipan yang suatu saat akan diambil oleh yang Maha Kuasa. Kita jalani kehidupan ini sesuai garis hidup yang sudah ditentukan, ikhtiar itu perlu selebihnya di serahkan pada Sang Pemilik nyawa.
Tidak ada manusia yang sempurna, hidup saling melengkapi semua itu butuh proses, dan proses itu tidak mudah, setiap manusia menjalani takdir kehidupan masing-masing. Cobaan manusia itu berbeda satu sama lain.
Berbicara tentang dunia sementara yang merujuk pada pandangan dan mengingatkan kita khususnya saya, bahwa segala sesuatu di dunia ini bersifat fana, tidak kekal, dan hanya berlangsung dalam waktu yang terbatas.
Pandangan tentang dunia yang bersifat fana, tidak kekal ini telah menjadi pokok ajaran dalam banyak tradisi spiritual, agama, dan filsafat, terutama dalam konteks bagaimana kita sebagai manusia memandang kehidupan ini lebih banyak melihat duniawi.
Dunia ini hanya sementara sayang, kehidupan ini ada awal dan akhir, kita terlahir di dunia ini tidak bisa memilih oleh siapa kita dilahirkan, oleh keluarga mana kita dilahirkan, seandainya manusia bisa memilih, pasti akan memilih kehidupan yang penuh kemewahan dengan orang tua yang penuh kasih. Tidak akan ada anak yang ditelantarkan dan hidup dalam garis kemiskinan, kita tidak bisa memilih sayang, perjalanan hidup setiap manusia itu berbeda.
Saat ini kita sedang menjalani kehidupan yang mau tidak mau harus kita jalani, meniti karir dan berusaha menjadi manusia yang lebih baik lagi sampai ajal menjemput, dalam proses ini tentu tidak mudah, banyak godaan dan rintangan. Tapi kita harus ingat Kebahagiaan, kesedihan, keberhasilan, kegagalan itu bersifat sementara, ingatlah dunia ini bersifat sementara.
Kebahagiaan itu bukan untuk dicari, tapi kita ciptakan bersama, harta bukan segala-galanya tanpa cinta dan kasih sayang, semua akan terasa semu dan hambar. Kehidupan duniawi yang dulu dianggap segalanya lambat laun bisa kehilangan nilainya.
Dunia ini hanya tempat persinggahan sementara sayang, meski sementara dunia ini tempat ujian untuk kita bisa mempersiapkan diri untuk kehidupan yang abadi di akhirat.
Dunia ini penuh godaan sayang, jangan sampai kita terlena dan lalai dari tujuan akhir kita, di jalan sunyi. Kita sama-sama menyadari hidup dalam ketidakabadian, kemurnian cinta akan abadi sampai akhir hayat. Tubuh ini suatu saat akan kembali pada Sang Pencipta, rasa selalu ada, percayalah.
Dunia ini hanya sementara sayang, mari kita sama-sama berjalan di jalan sunyi, seperti dulu menatap jalan yang akan kita lalui tanpa menoleh ke belakang, jangan sampai terkalahkan oleh buhul-buhul yang masih ditiupkan pada kita. Percayalah kebaikan akan kembali pada kebaikan dan keburukan akan kembali pada keburukan, bagai cermin akan memantul pada sang pengirim. Jangan lemahkan pikiran kita dengan api cemburu yang akan membakar, mari kita sama-sama padamkan dengan kekuatan cinta, bukankah sang Pencipta dan Dia bersama kita?
Dunia dan kehidupan ini hanya sementara sayang, garis kehidupan sedang kita jalani, amanah dari-Nya sedang kita jalani pula, jangan pernah sia-siakan amanah yang dipercayakan pada kita. Fokus dengan tujuan utama kita perjalanan sunyi, hilangkan rasa khawatir akan masa depan dan kesedihan atas masa lalu. Semua butuh proses dan kita sedang menjalani proses itu. Selama proses ada air mata, kemarahan, kecemburuan, kebahagiaan semua bercampur menjadi satu. Ketika proses sudah dilalui semua akan terasa indah.
ADSN1919
EDIT ARTIKEL
Artikel biasa adalah konten yang bisa diakses oleh semua pengunjung rumahfiksi.com. Konten Premium adalah konten yang dapat diakses dengan sistem berlangganan pada situs dalam jaringan (online). Konten Premium disajikan dengan artikel yang lebih mendalam.