Widget HTML #1

DomaiNesia

Menjadi Pemimpin Itu Harus Kuat

Imajinasi Tanpa Batas

 Menjadi Pemimpin Itu Harus Kuat

"Bu Dinni mau ditempatkan di sekolah mana?"

"Bu Dinni betah di sekolah itu?"

"Kasian bu Dinni ditempatkan di sekolah pinggiran"

"Jangan lama-lama di sekolah ini, ga pantas buat bu Dinni"

"Aduuh bu Dinni di sekolah itu akan sulit berkembang"

"Bu Dinni paling hanya setahun di sekolah itu, mana betah di sekolah pinggiran yang muridnya sedikit"

Banyak pertanyaan dan omongan  yang saya terima ketika mendapat surat keputusan ketika pertama kali mendapat tugas menjadi Kepala sekolah. Jujur saja, saya tidak pernah meminta untuk ditempatkan dimanapun. Orang-orang pada kaget ketika saya sudah 5 tahun di sekolah itu. Dan saya enjoy saja kok. 

Sudah tidak aneh jika orang merasa lebih tau dari diri kita sendiri. Seperti menilai pribadi kita beginilah begitulah sesuka hati menilainya. 

Adakalanya saya hilang kepercayaan pada makhluk Tuhan yang bernama manusia, karena mereka suka berkhianat, membuat aturan yang dilanggar mereka sendiri. Hanya aturan Tuhan yang tidak pernah berubah.

Ketika rasa percaya pada makhluk Tuhan yang bernama manusia hilang, saya curahkan semua pada Tuhan. Saya serahkan pada yang Maha Kuasa.

Saya juga manusia biasa, adakalanya rasa lelah datang tapi  saya sembunyikan dengan terlihat semangat, rasa sedih ditutup dengan senyuman. Sebagai seorang pemimpin saya harus terlihat baik-baik saja di depan guru dan siswa, ga mungkinkan saya nangis tiba-tiba depan mereka. Hehehe. Apalagi bila kerjaan menumpuk dan guru yang dibutuhkan sedang ada halangan atau sakit. Rasanya ingin berteriak tapi saya tahan semua.


Dokpri



Seperti saat ini, hampir dua minggu  saya pulang sore, karena menyelesaikan pekerjaan yang sudah menumpuk dan harus segera diselesaikan. Hari menjelang maghrib ketika pak Firman guru olahraga menelpon dan tidak terangkat oleh saya. 

Sambil menunggu ojeg online saya telp balik pak Firman. Ternyata dia memberi tau bahwa besok pagi ada team PJJ dan pihak RCTV mau berkunjung ke rumah siswa. Dan saya sebagai tuan rumah harus datang lebih pagi dan mendampingi mereka. 

Oalah padahal saat itu saya punya rencana hari Sabtu berangkat  ke sekolah agak siang, karena WFH juga, dan badan terasa remuk, kepala cekot-cekot. Tapi demi memberi support pada mereka, saya bilang "siap".

Hari Sabtu pagi pukul 06.15 saya sudah duduk manis di ruang Kepala Sekolah menunggu team PJJ dan RCTV datang ke Sekolah kami. Hampir  satu jam lamanya saya menunggu akhirnya mereka datang. Kami berjalan kaki menuju rumah siswa yang akan diliput oleh team PJJ dan RCTV.


Dokpri



Saya melihat siswa yang kami datangi sedang senam dikebun belakang rumahnya, dengan mengikuti senam secara online di RCTV dan alhamdulillah syuting berjalan dengan lancar tanpa ada kendala.

Sebagai seorang Kepala Sekolah saya hanya bisa memberi support pada guru dan siswa, secara materi mungkin saya tidak bisa bantu tapi dengan saya hadir untuk membuktikan saya selalu ada untuk mereka. 


Dokpri



Jadi menurut saya, dimanapun kita ditugaskan bekerjalah dengan sepenuh hati, memberi warna meski sedikit. Karena setiap sekolah punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi berilah jejak dimanapun kita berada. Salam

 

 Kembali

Halaman
1

 © 2020-2023 - Rumahfiksi.com. All rights reserved

Rumah Fiksi 1919
Rumah Fiksi 1919 Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan
www.domainesia.com