Berkabarlah Tuan

Imajinasi Tanpa Batas

Berkabarlah Tuan

Bila senja menyelimuti hutan, tanahpun basah bercumbu hujan

Dedaunan saling merapat, seolah ingin menghangatkan 

Gelap menyelimuti pepohonan, tak ada satu makhluk yang bisa mengintip

Berkabarlah Tuan, dimanapun Engkau berada


Kabar Tuan menenangkan sebuah rasa, sebongkah hati berkecambuk

Menanti keberadaan Tuan, sebuah keberadaan menentramkan hati

Sinyal seolah menjauh, Engkau penuh perjuangan Tuan, berkabar pada hati yang menanti

Tapi detak rasa semakin dekat, kita merasakan itu Tuan, meski tak terlihat  senyumanmu sungguh terasa  Tuan


Hati kita saling menyapa, mata terpejam tapi tidak dengan rasa kita 

Maaf terucap dari rasamu, aku mendengarnya Tuan dan melihat mata Tuan berkaca-kaca

Terdengar suara lirih  penuh penyesalan mengabaikan keberadaan

Penyesalan Engkau sampaikan Tuan, aku merasakannya Tuan, sungguh


Setan-setan berusaha menggoda kita Tuan, mulut-mulut bertaring penghisap darah

Mencoba menjauhkan sebuah rasa, kita tidak terlena Tuan, tidak akan terlena, janji terpatri jiwa menjadi satu

Maaf saja,  tidak akan bisa menjauhkan rasa, Tuhan menjaga ikatan

Rasa tersimpul mati melekat dalam jiwa sampai Tuhan memanggil kami


Enyahlah kau para setan, penggoda mahkluk bernyawa

Menggoda berbagai cara, tarian binal dipertontonkan

Tertawa penuh godaan, desahan-desahan para pecundang 

Tidak akan bisa! Tuhan pelindung kami dan kami milik Tuhan


Berkabarlah Tuan, bila sinyal sudah mendekat tangkap ia

Tuan mendaki berburu sinyal yang berlari cepat seolah ia ingin tau, apa Tuan akan berusaha atau menyerah 

Tuan keluar dari persembunyian yang nyaman hanya sekedar ingin berkabar 

Untuk memastikan Tuan dan aku baik-baik saja, saling menatap meski sebentar 


Berkabarlah Tuan, dimanapun keberadaan Tuan, disini ada hati menanti

Biar saling menikmati sebuah senyuman dan sebuah sapaan

Aku ingin mendengar Tuan berkata, meski aku tau kata itu akan terucap

"Rindu ini untukmu"


Dalam sunyimu Tuan, rasa kita bercengkrama

Tuan bisa  berfikir jernih ketika udara segar memenuhi tubuh Tuan

Tentang sebuah rayuan bertubi-tubi menguji kesetiaan 

Berusaha mengalihkan rasa, rasa Tuan tak teralihkan, tangguh satu komitmen 


Di antara rimbunan pepohonan Tuan menatapku, aku tau reribu rindu dimata Tuan

Di antara tangan yang berusaha meraihmu, Tuan tepis satu persatu 

Tangan kita kuat saling menggenggam erat Tuan, sangat erat genggaman tangan Tuan

Tuan yakin tetap di samping tubuh ini sampai maut lepas dari raga kita


Di antara riuh teriakan penuh hiba, tak Tuan dengarkan, hibaan penuh kepalsuan

Tuan selalu meyakinkanku, jangan pernah melihat mereka biarkan mereka  tertelan dalam hibaannya

Tuan yakinkan aku, bahwa aku milikmu dan Tuan milikku

Tak tergantikan sampai maut memisahkan tuan dan aku


Berkabarlah Tuan, kabarkan lewat hembusan angin yang menuju rumahku 

Hapuslah genangan di pipi ini seperti biasa Tuan lakukan 

Tangan kekar Tuan selalu mengusap kedua pipi ini

"Bersabarlah Puan" bisik Tuan terdengar halus


ADSN1919

 

 Kembali

Halaman
1

 © 2020-2023 - Rumahfiksi.com. All rights reserved

Baca Juga
16 komentar
  1. Nitamarelda.com
    Puisinya mantull
    • Apriani1919
      Makasih mba Nita udah mampir
  2. Nursini Rais
    Puisinya maknyus. Udah masuk iklan pula.
    • Apriani1919
      Iya bund alhamdulillah sudah ada iklan 😅😁
  3. Budi Susilo
    Hmm. Rindu nih ye
    • Apriani1919
      😅😅 hmmm ni ye aza😀
  4. Unknown
    Subhanallah....indahnya setiap kata yang menjadi pilihan.....👍
    • Apriani1919
      😁😁 terimakasih sudah berkunjung 😃
  5. Unknown
    Semakin produktif, Bu cantikkk
    • Apriani1919
      😁😃 makasih sudah mampir 😀
  6. nianyayusuf
    knp selalu nikmat menelan diksi² buhj, keren dan mantul
    • Apriani1919
      😁🤗 bu Nia makasih sudah mampir 😀
  7. Warkasa1919
    Selalu keren👍semoga sehat selalu disana mbak Din,☺️🙏
    • Apriani1919
      Makasih mas, menyempatkan mampir 😁😀
  8. Tanza Erlambang - Sawan Fibriosis
    nice ending.... mantap

    Sudah singgah, sekaligus mengklik iklannya
    • Apriani1919
      Hehehe, makasih sudah mampir dan mengklik iklan 😀😁

Direkomendasikan untuk Anda

Rp 3.410.445
Jasa Pembuatan Website siap pakai di Pekanbaru
Rp 1.878.293
Jasa pembuatan blog siap pakai di Pekanbaru
Rp.25.000,
Berlangganan Konten Premium Rp.25.000,00 sekali baca atau Rp.120.000,00 per tahun
Rp.110.000,
Toko Buku Onlie
Lihat harga
Jika Anda berminat bisa menghubungi kami
Lihat harga
Jasa Pembuatan Peta dan Pemetaan yang 1919 Mapping