Sketsa Rindu yang Kutitipkan Kepada Tuhanku

Imajinasi Tanpa Batas

 

Baiklah, sebongkah kerinduan akan dititipkan kepada Tuhan, pemilik segala kerinduan 

Benar kata Dilan, rindu itu berat, maka dari itu jarang ada yang sanggup menahannya 

Goresan sebagai pelipur lara bila sebongkah kerinduan bergejolak

Menggoreskan sketsa rindu yang selalu hinggap di hati insan manusia di atas muka Bumi

Sketsa rindu ini tidak seperti kupu-kupu liar yang bisa hinggap di mana saja

Aku urungkan menarikan pena, untuk melukiskan betapa sempurna ciptaan Tuhan

Terkadang aku lupa, tidak boleh ada goresan dalam lembar putih

Tetapi aku hanya  manusia biasa, tidak berdaya ketika kerinduan memenuhi ruang hati

Haruskah tarian pena itu terhenti? Tidak menari lagi dan  tetap bertahan untuk tidak menggores kan kata – kata demi kata penuh makna?

Ketika para insan terlelap dipelukan malam, aku sering menitipkan kerinduanku kepada Tuhan, bila ruang rindu terasa begitu sesak hanya Tuhan tempatku mengadu di kesunyian malam.

Kupersembahkan reribu rindu ini kepada Tuhanku, tapi ruang hati ini tidak pernah kosong

Sketsa rindu mengalir deras bagai air yang tidak pernah kering, tidak mengenal musim kemarau, aku harus bagaimana? 

Keberadaan tidak berada depan mata, tidak pernah memaksa sebuah keberadaan harus  hadir 

Hanya menarikan  pena atau usapan  kuas pada lembaran putih  agar lebih berwarna. Saat ini, hanya  itu pelipur lara.

Bila keberadaan di depan mata, pena dan kuas akan tersimpan rapi bahkan aku simpan dalam peti terkunci 

Bukankah kupu-kupu liar bebas melukiskan indahnya burung bul-bul yang terbang di angkasa?

Bukankah aku pemilik burung bul-bul juga? Tidak ada riya bila aku ikut melukiskan indahnya burung bul-bul  

Saat ini, burung bul-bul hinggap di dahan lain dan jarang hinggap disatu dahan yang lainnya

Tidak mungkin juga membungkam satu persatu kupu-kupu liar yang menggores keindahan yang dilihatnya

Saat ini, kerinduan di ruang hati telah penuh dan akan aku titipkan pada Tuhanku seperti hari-hari kemarin dan kemarinnya lagi

Tidak pernah memaksa sabit harus sempurna seperti purnama

Tidak pernah memaksa malam seterang siang 

Pun tidak pernah memaksa pelangi harus hadir setiap hari 

Tuhan Maha Pelindung pada makhluk yang datang kepada-Nya.


ADSN1919

 

 Kembali

Halaman
1

 © 2020-2023 - Rumahfiksi.com. All rights reserved

Baca Juga
22 komentar
  1. Warkasa1919
    Keren! Memang hanya kepada Tuhan selayaknya kita mengadu☺️👍
    • Apriani1919
      Iya seperti itu mas, makasih sudah mampir ya 😁😄☺️
  2. Firda Fatimah
    Merindukan seseorang yang belum pasti akan dimiliki, boleh tidak, Bu Dinni? 🤭

    Keren pisan puisina, jadi makin rindu doi 😃
    • Apriani1919
      Aih aih ada yang sedang rindu😁😀 diam-diam rindu apa rindu diam-diam ya 😁😀
  3. Budi Susilo
    Kupu-kupu rindu yang biru.
    • Apriani1919
      Hehehe kupu2 warna warni😁
  4. nianyayusuf
    Sebongkah rindu selalu untukmu, Buh Hj sayang, keren pisan puisina 👍💖
    • Apriani1919
      Asyik dapat rindu dari bu Nia 😊😄
  5. husnamutia
    Nyanyikan rindu selalu merdu ya
    • Apriani1919
      😂😀 kalo saya nyanyi fals😁 biar tulisan yang terdengar merdu 😁
  6. Widz Stoops
    Keren mbak 👍
  7. mamatirawan62@blogspot.com
    Menarik sekali puisinya Bu.
    • Apriani1919
      Hehehe makasih sudah mampir 😁 silahkan baca2 yang lainnya 😁
  8. celotehnur54
    Rindu itu berat. Tapi tanpa rindu hidup serasa kosong.
    • Apriani1919
      Iya bund, warna warni kehidupan
  9. Tanza Erlambang - Sawan Fibriosis
    kerinduan yang hakiki...
    mantap puisinya
    • Apriani1919
      Hehehe iya, makasih sudah mampir
  10. Guru Penyemangat
    Waduh, rinduku, aku pula ingin menggambar sketsa rindu.
  11. Tanza Erlambang - Sawan Fibriosis
    tuhan maha sempurna....

    beautiful words, nice poem
    • Apriani1919
      Makasih sudah mampir 😊

Direkomendasikan untuk Anda

Rp 3.410.445
Jasa Pembuatan Website siap pakai di Pekanbaru
Rp 1.878.293
Jasa pembuatan blog siap pakai di Pekanbaru
Rp.25.000,
Berlangganan Konten Premium Rp.25.000,00 sekali baca atau Rp.120.000,00 per tahun
Rp.110.000,
Toko Buku Onlie
Lihat harga
Jika Anda berminat bisa menghubungi kami
Lihat harga
Jasa Pembuatan Peta dan Pemetaan yang 1919 Mapping