Para Peracik Api
Peracik Api
Buka mata dan lihatlah dunia dari sudut pandang yang berbeda, lihatlah ribuan pasukan berkuda yang telah bersiap dan membawa busur sedang berlari kencang menemui manusia-manusia yang hanya hidup dengan prasangka dan selalu memusuhi manusia pilihan-Nya.
Buka telinga dan dengarkanlah, derap kaki pasukan berkuda yang telah menulikan pendengaran para pembisik yang kerap jadi pemercik api.
Hai
para pembisik, apakah tak kalian pikirkan akibat dari bisikan kalian
telah muncul percikan-percikan api yang kini telah membakar?
Hai para peracik api, lihat
dan bersiaplah, anak panah sedang mengarah pada kalian, orang-orang
yang selalu mengarah anak panah kebencian pada seorang perempuan yang
hanya bisa diam dan menjatuhkan tetesan air matanya.
Hai para peracik api, buka mata dan lihatlah, anak panah yang kalian tembakan kini berbalik arah.
Apakah
sekarang kalian percaya? Bahwa tidak ada yang mustahil di dunia.
Bukankah tidak ada kekuatan yang lebih besar dari pada kekuatan doa.
Hai
para peracik api, buka mata dan lihatlah, pasukan berkuda kini sedang
bersiap sedia menunggu perintah dari mulut kecil merah jambu yang selama
ini kalian anggap lemah tak berdaya.
Perempuan yang selalu kalian penggal kata-katanya agar tak lagi menjadi kalimat utuh yang penuh makna.
Perempuan
yang selalu mengikuti persyaratan yang kalian minta walau dia tau bahwa
dibelakangnya kalian masih saja membakar dupa-dupa untuk memfitnah
dirinya.
Hai para peracik api, dengarkanlah gemuruh suara pasukan berkuda yang berkata, "Sesungguhnya hari pembalasan itu telah tiba. "