Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

DomaiNesia

Perempuan Penenun Kata

Imajinasi Tanpa Batas

Perempuan Penenun Kata 

Kata demi kata yang berserak dengan hati-hati perempuan itu Kumpulkan satu persatu. 

Kata demi kata yang kotor  Perempuan itu bersihkan satu persatu, agar tidak ada yang terluka dengan kata-kata yang Ia kumpulkan. 

Perempuan itu menengadahkan wajahnya ke Langit, terlihat kata-kata menggantung bagai lampu-lampu jalanan berkerlip bak Kejora. 

Kata-kata seolah ingin dipetik satu persatu oleh tangan lentik Perempuan itu. Seperti mengingatkan pada Perempuan itu untuk tidak  selalu memungut kata-kata di Bumi, karena di Langit banyak kata-kata yang bisa Ia petik. 

Perempuan itu menunduk, terlihat di Tanah kata-kata seperti menggeliat di sela kakinya, bagai kuncup-kuncup yang mulai merekah siap dipetik. 

Dengan penuh perasaan Perempuan itu mengusap kata-kata yang berlepotan tanah dan basah oleh Embun. Dari kata-kata yang Ia petik, Embun menetes, tetesan jatuh ke Bumi. Mewakili perasaannya. 

Kata-kata penuh air mata saatnya perempuan itu remas dengan kedua tangannya, jangan ada air mata yang mengalir dari kata-kata.

Satu persatu kata-kata yang Ia temukan di Bumi,  Ia kumpulkan di ruang hati dan tersimpan jauh disudut hati. 

Kata-kata yang terkumpul Ia tenun satu persatu dengan benang dari Awan, rangkaiannya bak permadani terlihat indah. 

Perempuan itu terus menenun satu demi satu kata-kata yang berserak, menjadi ribuan kalimat yang menjadi selimut setiap malam, menemani setiap mimpinya.

Kata-kata penuh air mata Perempuan itu pisahkah satu persatu, menjauhkan dari kata-kata penuh tawa canda. Kata-kata penuh cacian Ia tumpulkan satu persatu, jangan sampai kata-kata membuat luka. 

Kata-kata cinta Perempuan itu kumpulkan dengan kata-kata rindu. Ia pejamkan mata ribuan rindu Ia simpan di lubuk hati terdalam. Kata-kata cinta berpagar. 

Perempuan itu terus menenun kata-kata, rangkaian kata akan Ia persembahkan pada lelaki di penghujung malam, yang datang ketika Hujan merindu Bumi. 

Kepingan hati yang berhasil disatukan kembali setelah sekian lama berserak. 

Perempuan terus dan akan terus menenun kata, karena dari kata-kata Perempuan itu akan selalu hadir dan tidak pernah binasa. 

Selain Doa, kata-kata adalah kekuatan dalam hidupnya, tenunan kata-kata semakin indah dan semua bisa menikmati keindahannya. 

Hanya satu kata yang Perempuan itu akan serahkan pada Lelaki yang datang membawa kepingan hati di penghujung malam ketika hujan dengan lantang membasahi Bumi. 

Perempuan itu menenun kata penuh ketakutan karena Hujan dan Petir datang, Ia tenun kata-kata dalam ringkukan malam disuatu ruang kosong. Yang mana saat ini ruang kosong itu telah terisi oleh sebongkah hati. 

Perempuan itu tidak akan pernah berhenti memungut dan memetik kata dan menenun rangkaian kata karena itu adalah hidupnya. 

Ada kisah yang tersirat dari setiap kata-kata yang Ia tenun dengan penuh hati-hati.




ADSN1919





 

 Kembali

Halaman
1

 © 2020-2023 - Rumahfiksi.com. All rights reserved

Apriani1919
Apriani1919 Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam karena itu membuat aku tiada secara perlahan

29 komentar untuk "Perempuan Penenun Kata "

  1. Dalam maknanya, Mbak Dinni! Saya suka....!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eeh..ketebak ya?

      Kutunggu suara
      serak basahnya ya?

      Hapus
    2. Hihihi iya dong bahasanya sudah aku hapal Oma 😂

      Hapus
    3. Hihihi iya Oma, ada yg tinggal direkam tapi belum mood 😁

      Hapus
  2. Rajinnya menulis fiksi. Keren Mbak, lanjutkan terus 😊

    BalasHapus
  3. Satu rasa dalam jiwa kita berdua, Kau ucapkan kata-kata indah penuh pesona. Hingga jiwa hatikupun kian terlana.

    Namun hanya satu kata ketika ingin bicara, Walau itu tentang bara didada.

    Meski kau selalu tetap dalam keraguan dan diam membisu, Meski kau tahu akan mencamkan semua kata-kata itu.


    Ciiieeee Haaahaaaaaa..😁😁😆😆🤣🤣 Jadi kepingin ketawa sendiri sama komentar gw.🤣🤣🤣🤣


    Menarik mbak Din, Tentang Fiksinya panjang pula lagi mantap.👍👍👍👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. 😁😂😂😂 nulis sendiri ketawa sendiri 😁

      Hapus
    2. Maklum obatnya belum diminum jadinya ya gitu.😂

      Hapus
    3. 😂😂😂😂 telat minum obat ya

      Hapus
  4. 😊😊👍🏻
    kata-katanya,....
    jadi inget puisi, ataupun lirik lagu jaman dulu...dimana tiap katanya mengandung majas yang membuat kita berpikir dan mencari tahu makna dibalik kata-kata tersebut,..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe biar pembaca mengartikan sendiri kemana arahnya 😂😂

      Hapus
  5. Aduh....melting bacanya aku kak
    biasaa..mbul paling suka kalau baca kata kata romantis penuh 'sayap' dan makna dalam, berasa hati lagi diayun ayun hihi

    always love it kak ^________^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mbul cantik, sini kakak Ayun ambing pake kata2 biar ga bisa tidur hihihi

      Hapus
  6. Perempuan itu tidak pernah berhenti memunguti kata demi kata, merangkai kata demi kata.

    Berarti ia pujangga, penulis atau mungkin buzzerRP kali ya mbak.🤭

    BalasHapus
  7. "... ruang kosong itu telah terisi oleh sebongkah hati." >>>nyastra tingkat tinggi., ananda Dinni.

    BalasHapus
www.domainesia.com