Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

DomaiNesia

Wabah Badut 2

Imajinasi Tanpa Batas

 Wabah Badut 2

Oleh : Wahyu Arshaka


 

****

            Pagi, aku sudah duduk di kursi tunggu ruangan psikiatrik sebuah rumah sakit yang tak jauh dari tempatku bekerja, sengaja sekalian berangkat kerja aku mampir dulu untuk konsultasi dengan nomor antrian yang pertama. Di rumah sakit pun ternyata sama juga, banyak badut yang hilir mudik dan duduk di ruang tunggu, kecuali anak-anak, mereka tak ada yang berubah menjadi badut.

            Kala terdiam aku melihat Rego dan istrinya berjalan entah mau apa, setelah dekat kuhampiri saja dia.

            “Hey mau ngapain ke sini?”

            “Mau periksa istriku!”

            “Hamil?”

            “Bukan, dia mengeluh selalu pusing!”

            “Pusing itu akibat, sebabnya itu kelakuaan suaminya!”

            “Sialan kau! Kamu sendiri mau ngapain?”

            “Mau konsultasi saja, kenapa aku melihat badut kemarin!”

            “Itu juga akibat, sebabnya kamu kurang kasih sayang!”

            Sambil tertawa, Rego kembali melanjutkan langkahnya, namun mendadak suara tawanya perlahan terdengar melambat seperti kaset kusut dan tiba-tiba dia berubah menjadi badut berkepala tikus dan istrinya pun berubah menjadi badut berkepala kucing. Aku tersentak hebat dan kepala mendadak terasa berat, bergegas aku pun berlari menuju tolilet yang ada di lorong ruang tunggu psikiatrik. Setelah di dalam toilet, langsung saja kubasuh mukaku di wastafel, hingga rambut yang menutupi jidat ikutan basah. Dan saat kuangkat muka dan menatap kaca, aku kembali tersentak hingga mundur satu langkah. Aku melihat, aku sudah menjadi badut, sesosok badut putri buruk rupa yang entah berasal dari mana.

            Seseorang menepuk pundaku perlahan, aku tersentak dan menoleh, ternyata sesorang yang tidak asing bagiku, dia seorang artis yang lagi viral belakangan ini.

            “Nggak usah kaget mas! Sekarang lagi musim wabah badut yang menyerang orang-orang dewasa, karena kita memang suka membadut kan!”

            Lalu dia pun berubah menjadi badut yang sangat tidak lucu sekali bahkan memuakan.

 

Ilustrasi cerpen karya Chatelya Zahra

Sisiwi kelas 5 SDIT AL Jihad, Pedes, Karawang

 

 

 

 

 Kontributor

 © 2020-2023 - Rumahfiksi.com. All rights reserved